Mengenal Kuliner Asia Timur

Asia Timur adalah salah satu sub wilayah di benua Asia yang memiliki luas sekitar 6.640.000 km² atau 15 % dari benua tersebut. Negara-negara yang termasuk dalam Asia Timur antara lain Republik Rakyat China (RRC), Hong Kong, Makau, Taiwan, Jepang, Republik Korea, Republik Demokratis Rakyat Korea, dan Mongolia.

Di antara berbagai negara tersebut, pada post kali ini akan dibahas mengenai kuliner asli dari negara Korea Selatan, yaitu kimchi. Bagi para masyarakat indonesia khususnya yang menyukai budaya korea justru tidak asing lagi dengan makanan yang satu ini. Kimchi adalah makanan tradisional Korea yang merupakan jenis asinan sayur hasil fermentasi dan diberi bumbu pedas. Sayuran yang telah digarami dan dicuci kemudian dicampur dengan bumbu yang terbuat dari udang, kecap ikan, bawang putih, jahe, dan bubuk cabai merah.

800px-gimchi

Jenis sayuran yang sering dibuat kimchi adalah sawi putih dan lobak. Pada jaman dahulu, kimchi sering diucapkan sebagai chim-chae yang memiliki arti “sayuran yang direndam”. Di negara ginseng tersebut, kimchi selalu dihidangkan sebagai salah satu jenis banchan (lauk pauk sampingan dalam tradisi kuliner Korea). Selain itu, kimchi juga digunakan sebagai bumbu pada masakan sup kimchi, nasi goreng kimchi, dan berbagai masakan lain.

SEJARAH KIMCHI

Pada buku puisi Tiongkok yang berjudul Sikyeong menyebutkan bahwa kimchi pada waktu itu disebut sebagai “Ji” sebelum dikenal sebagai “chimchae”.

Bentuk awal kimchi adalah asinan sayur yang berwarna hijau karena pada waktu itu masyarakat Korea belum mengenal cabai. Setelah dicampur dengan garam, sayuran seperti kubis dimasukkan ke dalam guci tanah liat dan dipendam di dalam tanah sebagai persediaan makanan sewaktu sayuran segar tidak tersedia di musim dingin. Kemudia pada abad ke-16 masyarakat Korea baru mengenal cabai yang didatangkan dari pedagang Portugis dari Jepang yang datang ke Korea.

800px-korea-kimchi-ancient-form-museum-01

Gambar Kimchi pada jaman dulu

800px-gc3a4rten_der_welt2c_berlin-marzahn_036

Gambar guci tanah liat untuk fermentasi sayuran

Pedagang Portugis menyebarluaskan cabai ke seluruh dunia. Kapal-kapal Portugis berlayar melewati Tanjung Harapan di Afrika hingga sampai di India pada tahun 1498. Selanjutnya, cabai asal Amerika Selatan dibawa ke Asia melalui berbagai pelabuhan di Afrika atau langsung menyeberangi Samudra Pasifik. Pada tahun 1540, pedagang Portugis sudah berdagang di Indonesia dan cabai dibawa ke Tiongkok beberapa lama kemudian. Pedagang Portugis baru sampai di Jepang dan Korea pada tahun 1549. Filipina mendapat giliran mengenal cabai pada tahun 1564 sewaktu dilewati jalur perdagangan kapal Spanyol yang membawa cabai ke kepulauan Melanesia dan kawasan Mikronesia.

Resep asinan sayuran dan labu sudah dimuat dalam buku resep terbitan tahun 1670, tetapi tidak menggunakan cabai. Di dalam catatan sejarah abad ke-17 ditulis tentang 11 jenis kimchi, sedangkan cabai sebagai bahan kimchi kemungkinan baru populer bertahun-tahun kemudian. Sebelum abad ke-19, kimchi hanya dibuat dari sayuran asli Korea. Hal ini dikarenakan sawi putih belum dikenal oleh masyarakat Korea sampai abad ke-19.

Setelah mengenal sejarah kimchi, berikut adalah link bagi kalian yang ingin mencoba membuat kimchi di rumah :)) selamat mencoba….

Leave a comment